Skip to main content

Menulis Karangan dengan Pola Pengembangan Deduktif dan Induktif

Menulis Karangan dengan Pola Pengembangan Deduktif dan Induktif, paragraf induktif, paragraf deduktif, Menulis Karangan dengan Pola Pengembangan Deduktif dan Induktif, paragraf induktif, paragraf deduktif, contoh paragraf deduktif, contoh paragraf induktif, contoh kalimat deduktif, contoh kalimat induktif, deduktif, contoh paragraf generalisasi, contoh paragraf campuran

Menulis Karangan Deduktif dan Induktif


Karangan merupakan susunan informasi atau cerita dalam bentuk rangkaian paragraf. Pada pelajaran kali ini kamu akan belajar menulis karangan dengan pola pengembangan paragraf deduktif dan induktif.

(1) Kesejahteraan hidup sangat didambakan oleh setiap anggota masyarakat. Bahkan kesejahteraan dijadikan tujuan hidup. Kesejahteraan yang dimaksud di sini adalah kesejahteraan jasmani dan rohani.

Apabila rohani sejahtera tetapi jasmani tidak, rohani itu pun akan terganggu. Demikian pula sebaliknya, apabila jasmani terpenuhi, sedangkan rohani tidak sehat, akan hilanglah rasa kemanusiaan kita.

Paragraf (1) tersebut dimulai dengan pengungkapan konsep atau pikiran yang bersifat umum seperti yang tertulis pada kalimat pertama.

Setelah pengungkapan konsep atau pikiran yang bersifat umum itu, kemudian dilanjutkan dengan pikiran-pikiran penjelas yang bersifat khusus atau spesifik.

Paragraf yang dikembangkan dengan urutan pikiran dari umum ke khusus, disebut dengan paragraf deduktif. 

(2) Dokumen, keputusan, dan surat-surat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato terutama pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dalam bahasa Indonesia.

Hanya dalam keadaan tertentu, demi kepentingan komunikasi antarbangsa, pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian pula bahasa Indonesia dipergunakan masyarakat dalam upacara dan kegiatan kenegaraan.

Dengan kata lain, komunikasi timbal balik antaranegara dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesa baik tertulis maupun lisan.

Sementara itu, paragraf (2) tersebut dimulai dengan pengungkapan pikiran dari khusus ke umum. Kalimat-kalimat pertama sampai dengan keempat merupakan kalimat-kalimat yang menggambarkan pikiran khusus.

Kalimat kelima menggambarkan pikiran umum. Oleh karena itu, paragraf (2) ini disebut paragraf induktif karena dikembangkan dengan pola urutan khusus ke umum. 

Paragraf (1) tersebut dimulai dengan pengungkapan konsep atau pikiran yang bersifat umum seperti yang tertulis pada kalimat pertama.

Setelah pengungkapan konsep atau pikiran yang bersifat umum itu, kemudian dilanjutkan dengan pikiran-pikiran penjelas yang bersifat khusus atau spesifik.

Paragraf yang dikembangkan dengan urutan pikiran dari umum ke khusus, disebut dengan paragraf deduktif. 

Sementara itu, paragraf (2) tersebut dimulai dengan pengungkapan pikiran dari khusus ke umum. Kalimat-kalimat pertama sampai dengan keempat merupakan kalimat-kalimat yang menggambarkan pikiran khusus.

Kalimat kelima menggambarkan pikiran umum. Oleh karena itu, paragraf (2) ini disebut paragraf induktif karena dikembangkan dengan pola urutan khusus ke umum. 

Secara fisik paragraf deduktif, induktif dan campuran digambarkan sebagai berikut :

Comments

Popular posts from this blog

5 Komponen Penting dalam Proposal Penelitian

5 Komponen Penting dalam Proposal Penelitian, tahapan metode ilmiah, metodologi penelitian, metode ilmiah

Teori, Kemagnetan Bumi, Konsep, Menentukan Besar, Arah, dan Pemanfaatan Gaya Lorentz

Teori, Kemagnetan Bumi, Konsep, Menentukan Besar, Arah, dan Pemanfaatan Gaya Lorentz Berikut ini akan dibahas masalah Teori Kemagnetan Bumi, Kemagnetan Bumi, Konsep Gaya Lorentz, Menentukan Besar Gaya Lorentz, Arah gaya Lorentz, dan Pemanfaatan Gaya Lorentz. A. Teori Kemagnetan Bumi Bumi adalah magnet raksasa. Bumi memiliki kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi. Mengapa demikian?  Ketidaktepatan kutub utara dan kutub selatan magnet bumi disebut deklanasi. Selain adanya ketidak tepatan penunjukan arah kutub utara dan kutub selatan magnet bumi, ternyata medan magnet bumi juga membentuk sudut dengan horizontal bumi, atau yang disebut dengan sudut inklinasi. Medan Magnet Bumi Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk bumi dari radiasi kosmik (partikel listrik yang dihasilkan oleh matahari atau benda-benda langit lainnya) yang mengancam ke...

Organ-Organ pernapasan Manusia, (Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Bronkiolus, Alveolus, Paru Paru)

Organ-Organ pernapasan Manusia Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru. Anda dapat memahami organ-organ pernapasan pada manusia dengan mempelajari materi berikut. a. Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri atas lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung memiliki rambut, banyak kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa. Di dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambutrambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut anak tekak. Saat menelan makanan anak tekak ini akan terangkat ke atas menutup rongga hidung sehingga makanan tidak dapat mas...