Skip to main content

Kisah Teladan (Si Penggembala Kambing dan Sifat Amanah dalam Jual Beli)

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekah. Di tengah perjalanan, bertemulah mereka berdua dengan anak gembala. Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu.

Kisah Teladan Si Penggembala Kambing


"Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!"
ujar Amirul Mukminin.
"Aku hanya seorang budak," jawab si gembala.

Khalifah pun membujuk: "Kambing itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu?"
"Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya. Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang lahir. Dia tidak pernah memeriksa dan menghitungnya."

Khalifah terus mencoba membujuk: "Kalau begitu hilang satu ekor kambing, majikanmu tidak akan tahu. Atau katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan serigala. Ini uangnya, terimalah! Ambil saja buat kamu untuk membeli baju atau roti."

Anak gembala tetap tidak terbujuk dan mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar.

Si pengembala diam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Dari bibirnya terucaplah kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar, ‘’Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat?

Apakah Tuan tidak yakin bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta?’’
Umar bin Khattab gemetar mendengar ucapan si gembala itu. Rasa takut menjalari seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah. 

Dia menangis mendengar kalimat tauhid itu yang mengingatkannya kepada keagungan Allah Swt. dan tanggung jawabnya di hadapan-Nya kelak. Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada tuannya, Khalifah menebusnya, dan telah berkata kepadanya: ‘’Telah kumerdekakan kamu, Nak.”
Kisah Teladan Pengembala Kambing
Kisah Teladan Pengembala Kambing
(Sumber: 65 Cerita teladan sebelum tidur, Sakha Aqila Mustofa).
Silahkan baca juga : Kisah Teladan Penasaran dengan Calon Penghuni Surga

Sifat Amanah dalam Jual Beli


Muhammad Ibnu al-Munkadir memiliki toko busana dengan berbagai jenis gaun yang harganya mahal, mulai dari yang lima sampai sepuluh dirham. Suatu ketika, Muhammad Ibnu al-Munkadir pulang ke rumah. Toko dijaga oleh pelayannya. Saat ada konsumen toko yang mau membeli gaun yang sebenarnya harganya lima dirham, pelayan itu malah menjualnya dengan harga sepuluh dirham.

Ketika hal itu diketahui oleh Muhammad Ibnu al-Munkadir, ia segera mencari si pembeli sampai waktu yang cukup lama. Ketika bertemu dengan si pembeli gaun itu, Muhammad Ibnu al-Munkadir berkata, “Pelayanku telah salah jual. Ia menjual baju kepada Anda dengan harga sepuluh dirham. Padahal harganya hanya lima dirham.”

Si pembeli itu berkata, “Tidak apa-apa Tuan, saya rela kok.” Ibnu al-Munkadir menjawabnya, “Ya, Anda rela, tetapi aku tidak rela sampai kita sama-sama rela. Anda pilih salah satu dari tiga usulan saya! Anda ambil baju yang senilai sepuluh dirham atau aku kembalikan uang Anda yang lima dirham itu atau Anda kembalikan baju milik kami dan Anda menerima dirham milik Anda.”

Lelaki itu menimpali, “Berikan kembalian lima dirham milikku saja.” Muhammad Ibnu al-Munkadir segera memberikan lima dirham milik lelaki itu kemudian segera pulang. Lelaki Badui itu segera bertanya, “Siapakah orang tadi?”

“Ia adalah Muhammad Ibnu al-Munkadir.” Laki-laki Badui itu kembali berkata, “Laa ilaaha illallaah, orang inilah yang kami cari-cari di padang sahara sana bila kami kelaparan.”

(Sumber:100 Kisah Teladan Tokoh Besar, Muhammad Sa‘id Mursi & Qasim Abdullah Ibrahim).
Silahkan baca juga : Kisah Teladan Penasaran dengan Calon Penghuni Surga

Comments

Popular posts from this blog

Definisi, Langkah langkah Kristalisasi

Definisi dan Langkah langkah Kristalisasi Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Definis Krisatalisasi Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat‐cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%. Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia. Pemisahan denga pembentukan kristal melalui proses peng

Kriteria Peserta Pelaksanaan Asesmen Nasional

 Pada topik sebelumnya, telah dibahas tentang perbedaan AN dan UN, sekarang mari mengidentifikasi dimana letak perbedaanya.Apakah perbedaannya ada di dalam teknis penyelenggaraan atau dalam pelaksanaannya? Mari, kita mencermati dan menyimakinfografis ini. Kreteria Peserta AN Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta programkesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelasV, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruhpeserta didik yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6 program kesetaraan. Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian siswa? Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusanmenilai prestasi siswa sebagai seorang individu. Evaluasi hasil belajar setiap in

Analisa Sistem Informasi Apotik

Analisa Sistem Informasi Apotik, sistem informasi apotek, aplikasi penjualan, program aplikasi, aplikasi komputer, software komputer